Hari ini, Kamis, 16 Januari 2025, Jurusan Tarbiyah dan Keguruan STAIN TDM menggelar acara yudisium yang berlangsung khidmat dan penuh semangat. Sebanyak 48 mahasiswa dari lima program studi (prodi) berhasil diyudisium dalam kegiatan ini, menandai langkah awal mereka untuk memasuki dunia kerja sebagai tenaga pendidik dan kependidikan yang unggul.
Salah satu prodi yang turut berpartisipasi adalah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dengan jumlah 17 peserta. Di antara peserta dari prodi ini, Rohadatu Aisyi terpilih sebagai peserta terbaik dengan raihan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,39. Prestasi ini membuktikan dedikasi dan kerja kerasnya selama menempuh pendidikan di STAIN TDM.
Ketua Jurusan Tarbiyah dan Keguruan Dr. Hasnadi, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan masa studi mereka.
“The greatest problem that has confronted man from time immemorial is the moral problem, persoalan paling besar dimasa lalu adalah persoalan moral. Kembangkan terus ilmu dengan berbagai bentuk, baik formal maupun nonformal, karena salah satu faktor utama keberhasilan adalah kedisiplinan maka mari kita tingkatkan kedisiplinan kita untuk meraih kesuksesan dan jangan pernah minder menjadi alumni STAIN TDM, tetapi banggalah menjadi alumni STAIN TDM serta jangan lupa jagalah nama baik almamater STAIN TDM,” ujar beliau.
Lebih lanjut, Ketua Jurusan mengajak para lulusan untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi di bidang pendidikan, agar dapat menjadi tenaga pendidik yang tidak hanya berdaya saing, tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Herman yaitu tentang pendidik dan kependidikan harus berinovasi agar tidak kalah saing saat menghadapi dunia kerja di era revolusi 4.0. Beliau juga manyampaikan harapannya kepada mahasiswa yudisium agar kedepannya teruslah belajar dan jangan terfokus pada satu profesi saja misalnya PNS, padahal masi banyak profesi lain yang bisa kita jalankan. Ada 4 hal penting yang perlu dilakukan:
- Inovatif dan kreatifitas
- Jangan takut mengambil resiko
- Berfikir terbuka
- Mencari sudut pandang lain
“Kita hidup di era di mana teknologi dan digitalisasi menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia kerja. Oleh karena itu, kita harus berfikir Out Of The Book dan tidak lagi tradisional, tidak lagi secara lokal, tetapi nasional dan internasional. Lulusan Tarbiyah dan Keguruan harus mampu beradaptasi, mengembangkan kreativitas, dan memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan,” ujar beliau.
Ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Dr. Marhamah, M.Ag., Ph.D juga ikut memberikan motivasi kepada para mahasiswa prodi PGMI yang talah yudisium agar tetap semangat untuk kedepannya, karena tantangan kedepan akan jauh lebih berat saat menghadapi dunia luar yang modern seperti sekarang ini, dan tidak lupa untuk slalu berpegang teguh pada nilai nilai agama serta jadikanlah al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Yudisium kali ini juga dimeriahkan oleh penampilan tarian tradisional yang dibawakan oleh mahasiswa PGMI. Dibawah binaan Ibu Rina Rahmi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Prodi PGMI, penampilan ini berhasil menambah kesan mendalam pada acara. Tarian yang mereka sajikan mencerminkan kekayaan budaya sekaligus semangat kolaborasi yang menjadi salah satu nilai penting dalam pendidikan.
Acara yudisium ini menjadi tonggak sejarah baru bagi para lulusan. Harapan besar tertanam agar mereka dapat menjadi pendidik yang inspiratif dan berperan aktif dalam membangun generasi penerus yang berkualitas.
Dengan semangat dan dedikasi yang telah ditunjukkan selama masa studi, Jurusan Tarbiyah dan Keguruan STAIN TDM percaya bahwa para lulusan ini siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.
_Redaktur